Minggu, 12 Juni 2011

abstractku


ABSTRAK


Rahmayantis, Marista Dwi. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Geguritan Siswa Kelas VIII SMPN 1 Campurdarat Tahun Ajaran 2010/2011 dengan Menggunakan Metode Experiential Learning. Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sunoto, M.Pd. (II) Karkono, S.S., M.A.

Kata Kunci: kemampuan menulis, geguritan, experiential learning

Keterampilan menulis pada pelajaran Bahasa Jawa yang diajarkan untuk siswa kelas VIII salah satunya adalah menulis geguritan (puisi bebas). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis geguritan belum dilaksanakan secara baik sehingga menyebabkan pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Dari observasi yang dilakukan di SMPN 1 Campurdarat ditemukan masalah dalam pembelajaran keterampilan menulis geguritan. Masalah utamanya adalah siswa sulit menyesuaikan judul dengan isi geguritan, pemilihan diksi, penggunaan penginderaan, dan bahasa figuratif dalam penulisan geguritan. Kesulitan tersebut menyebabkan rendahnya mutu dan kualitas tulisan siswa dalam menulis geguritan.
Penelitian ini bermaksud meningkatkan kemampuan menulis geguritan siswa kelas VIII SMPN 1 Campurdarat dengan menggunakan metode experiential learning. Dalam metode experiential learning terdapat empat tahap, yaitu yaitu (1) pengalaman konkret, siswa memperoleh atau mengingat pengalaman yang mereka alami, (2) refleksi; merefleksikan, mendeskripsikan, menentukan hal yang menarik, dan belajar dari salah satu pengalaman yang menarik tersebut, (3) berpikir abstrak, dan (4) penerapan.
Penelitian yang dilaksanakan di SMPN 1 Campurdarat ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan pada dua siklus, siklus I dan siklus II. Siswa yang diamati sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIF berjumlah 41 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang baik pada kemampuan menulis geguritan siswa kelas VIII SMPN 1 Campurdarat setelah menggunakan metode experiential learning. Hasil pretes menunjukkan 92% siswa memperoleh nilai di bawah 75. Hasil tersebut belum mencapai standar ketuntasan minimal (SKM). Persentase rata-rata kemampuan menulis geguritan pada siklus I adalah 68% dengan jumlah siswa yang dikategorikan belum tuntas sebanyak 14 siswa. Aspek yang belum dapat dicapai siswa dengan baik adalah pada aspek penggunaan bahasa figuratif. Sedangkan pada siklus II, persentase rata-rata kemampuan menulis geguritan siswa mencapai 100%. Pada siklus ini siswa dikategorikan telah berhasil dan mencapai SKM yang disyaratkan. Dari data persentase rata-rata kemampuan menulis geguritan siswa mengalami peningkatan sebesar 32% pada siklus II. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode experiential learning dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis geguritan siswa kelas VIII.
ABSTRACT


Rahmayantis, Marista Dwi. 2011. The Improvement of Writing Geguritan Ability of Eighth Graders in SMPN 1 Campurdarat on 2010/2011 School Year by Using Experiential Learning Methode. Thesis, Indonesian Department, Faculty of Letters, State University of Malang. Advisors: (I) Drs. Sunoto, M.Pd. (II) Karkono, S.S., M.A.

Key Words: writing ability, geguritan, experiential learning

One of writing abilities in Javanese language lesson taught for eighth  graders is writing geguritan (free poem). The fact in the field shows that writing geguritan lesson has not been well done yet so that the learning cannot be maximally conducted. From the observation conducted ini SMPN 1 Campurdarat, there were some problems in learning process of writing geguritan ability. The main problems were some difficulties in suiting the title and the content of geguritan, the diction choice, the use of sensation and figurative language in writing geguritan. Such difficulties caused the low quality of students’ geguritan writings.
This research is aiming at improving the writing geguritan ability of eighth graders in SMPN 1 Campurdarat by using experiential learning methode. In experiential learning methode, there are four steps: (1) concrete experience, the students get or recall their experiences, (2) reflection; reflecting, describing and determining the interesting part of their experiences and learning one of them, (3) thinking abstractly, and (4) application.
The research conducted in SMPN 1 Campurdarat used the design of classroom action research. The classroom action research was conducted in two cycles, cycle 1 and cycle II. The students examined as the research subjects were 41 students of class VIIF consisting of 19 male students and 22 female students.
The research result showed the good improvement of students’ writing geguritan abilities in SMPN 1 Campurdarat after using the experiential learning methode. The result of pre-test showed that 92% of students got mark under 75. The result had not reached the minimum completeness standard/ Standard Ketuntasan Minimum (SKM). The avarage percentage of writing geguritan ability in cycle I is 68% of which students categorized uncomplete were 14 students. While in cycle II, the avarage percentage of students’ writing geguritan abilities reached 100%. In this cycle, the students were categorized that they has succeeded and reached the required SKM. From the avarage percentage of students’ writing geguritan abilities increased 32% in cycle II. All in all, it can be said that experiential learning methode is useable to improve the writing geguritan ability of eighth graders.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar