Minggu, 26 Juni 2011

Belajar di Kelas atau Homeschooling??? (ARTIKEL TAHUN 2009)

Kata-kata homeschooling sudah tidak asing lagi di telinga kita, peredaran homeshcooling akhir-akhir ini yang begitu pesat membuat kata homeschooling menjadi kata-kata yang biasa diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Homeschooling kadang disebut pula dengan istilah home education atau home-based learning. Secara resmi Depdiknas menggunakan istilah “sekolah rumah” atau “sekolah mandiri”. Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif selain sekolah yang diselenggarakan oleh keluarga, yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi diri mereka masing-masing. Homeschooling ini sendiri pertama berkembang di Amrika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Di sini jelas orang tua memegang perang yang amat vital dalam mengajar dan mendidik anak-anaknya.
Dasar penyelenggaraan homeschooling di antaranya adalah UU No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas, terutama pasal 27 yang berbunyi: (1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. (2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Kegiatan homeschooling perlu dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat agar peserta homeschooling mendapat ijazah resmi dari pemerintah. Untuk ijazah SD adalah Paket A, SMP Paket B, dan SMA Paket C. Sistem ujiannya adalah melalui ujian nasional kesetaraan.
Ada kelebihan-kelebihan yang dapat diperoleh anak dengan pembelajaran private yang dilakukan di rumah. Dapat disimpulkan latar belakang semakin maraknya orang tua melakukan homescooling bagi anak usia sekolah karena empat faktor berikut Mata pelajaran di sekolah terlalu padat, Progres belajar anak lebih baik dengan belajar private, Adanya aturan-aturan di sekolah yang mengikat (duduk dibangku, upacara bendera dsb), Kegiatan belajar mengajar yang cenderung otoriter, kurang kreatif dan kurang nuansa fun . Homeschooling memberi banyak keleluasaan bagi anak untuk menikmati proses belajar tanpa harus merasa tertekan dengan beban-beban yang terkondisi oleh target kurikulum. Setiap siswa homeschooling diberi kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan, jadi tidak terus-terusan membahas teori. Mereka juga diajak mengevaluasi secara langsung tentang materi yang sedang di bahas.
Walaupun begitu, kepergian anak ke sekolah tetap lebih baik daripada anak belajar private di rumah. Karena ada hal-hal yang hanya dapat diperoleh anak, apabila dia belajar bersama kawan-kawannya di sekolah. Memang dibandingkan dengan anak yang belajar bersama-sama kawannya di sekolah, yang biasanya sekelas berisi minimal 30 anak,  pembelajaran dengan sistem private yang muridnya jelas lebih sedikit, akan membuat guru lebih mudah melakukan bimbingan dan pemantauan. Tetapi, kalau anak belajar secara bersama di kelas, tentu  pembelajaran akan bergantung kepada kemampuan rata-rata murid di kelas. Hanya saja, dengan anak belajar bersama-sama kawannya di sekolah, anak akan belajar mengenal karakter manusia yang lain. Anak akan belajar bagaimana menghadapi temannya yang pemarah, temannya yang sensitif, atau temannya yang mau menang sendiri. Anak juga akan belajar bersabar untuk berada dalam kelompok dan mau mengikuti aturan-aturan dalam kelompok (contohnya: mentaati tugas piket, mengerjakan tugas kelompok walaupun dengan teman yang tidak disenangi sekalipun, atau juga anak menahan diri untuk bersabar apabila gurunya mengulang materi yang sama, karena masih ada temannya yang belum paham). Selain itu anak juga akan belajar memiliki sikap percaya diri di kalangan masyarakat yang lebih luas tanpa harus bersifat sombong. Anak juga dapat melatih diri untuk bersikap tenggang rasa sesama teman. Sosialisasi yang terjadi di sekolah akan mengajarkan anak-anak lebih dapat berfikir hati-hati dan tidak merasa lebih dari orang lain.
Sekolah adalah komunitas yang lebih luas bagi anak-anak untuk dapat mempelajari kehidupan. Karena bila sebelum usia sekolah anak berada dalam lingkungan yang homogen (keluarga), maka dengan masuk ke lingkungan yang heterogen (sekolah), anak akan mendapatkan "materi pelajaran kehidupan" yang lebih beragam lagi. Memang dengan memasukkan anak ke dalam lingkungan yang heterogen itu akan ada kemungkinan masuknya hal-hal negatif ke dalam diri anak. Tetapi, disinilah terletak ujian bagi perkembangan anak dan juga ujian terhadap pola asuh dan hasil didikan orang tuanya. Apabila nilai-nilai kebenaran yang telah diajarkan orang tua melekat dengan baik ke dalam diri anak dan sikap diri yang kuat, maka anak sudah teruji akan kemampuan pertahanan dirinya. Tentunya dalam hal ini orang tua tetap berperan dalam mendampingi anak dan terus memantau perubahan-perubahan yang bakal terjadi.
Kekurangan dari  homeschooling  adalah tidak ada kompetisi atau bersaing. Sehingga ada kemungkinan anak tidak bisa membandingkan sampai dimana kemampuannya dibanding anak-anak lain seusianya. Faktor tingginya biaya homeschooling juga menjadi salah satu kekurangan, karena dipastikan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pendidikan homeschooling lebih besar dibanding jika kita mengikuti pendidikan formal disekolah umum. Kurangnya interaksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat tidak didaptkan oleh anak mengikuti program homeschooling ini. Kemungkinan lainnya anak didik bisa terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga akan kurang siap nantinya menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.
            Kebijakan orang tua dalam menentukan pendidikan anak adalah hal yang sangat penting untuk menentukan langkah masa depan anak pula. Jika orang tua telah memilih jalur homeschooling untuk pendidikan anak mereka hendaklah orang tua memikirkan dengan matang apa dampak positif dan negatif dari pembelajaran yang akan anak lakukan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum orang tua menentukan homeschooling bagi putra dan putrinya. Bagi yang tertarik dengan sistem pendidikan homeschooling, dan memutuskan untuk melakukan homeschooling pastikan memperoleh informasi yang cukup serta kesiapan mental untuk menjalani metode homeschooling tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar